Beberapa waktu lalu, nama Anarko kembali Muncul kembali Di Bandung setelah ditemukannya berbagai spanduk, coretan dan gambar bertemakan hitam khas Anarko di beberapa tempat seperti Jl. Surapati. Jl Cikutra, Simpang Dago,dll . Hal ini menjadi menarik bagi masyarakat, mempertanyakan apa itu Anarko? Dan apa yang sedang terjadi dengan Anarko?
Anarkisme berasal dari bahasa Yunani yakni archein berarti akar. Paham ini secara umum menolak segala sesuatu yang berakar pada hierarki. Secara lebih lengkapnya, pemikiran Anarkisme lahir di abad ke-19, walau jauh sebelum era modern pemikiran sejenis sudah ada.

Pierre-Joseph Proudhon, dia yang pertama kali mencetuskan istilah anarkis itu dalam bahasa Perancis, Berbarengan dengan Proudhon, kata Martin, ada para pemikir Anarkisme lain dengan tendensi yang berbeda-beda. Seperti Henry David Thoreau dari Amerika Serikat dan Max Stirner dari Jerman.

Henry David Thoreau merupakan tokoh Anarkisme Hijau. Paham ini memberikan penekanan khusus terhadap lingkungan. Pembebasan tidak hanya menyangkut individual melainkan juga alam.

Sedangkan Max Tilner justru mengedepankan Anarkisme yang mengedepankan kedaulatan individual. Segala hal yang membatasi atau mengkrangkeng kedaulatan individu harus ditolak.

Sementara Anarkisme ala Proudhon mengarah pada Sosialisme sehingga dekat dengan Marxisme. Kata Anarkisme itu sendiri pertama kali muncul dalam buku Prudhon yang berjudul What Is Property? Walau secara pemahaman dekat, Anarkisme Sosialis dan Marxisme berbeda dan justru tidak begitu akur.

Dia mengatakan, Anarkisme ala Proudhon menolak segala bentuk hierarki termasuk negara. Sementara, Karl Marx masih berpikir untuk mengambil alih negara sebagai salah satu tahap sebelum terwujudnya cita-cita dari Komunitas itu, yakni masyarakat tanpa kelas.

Namun Sepertinya saat ini banyak terjadi perpecahan terhadap faham Anarko di Indonesia. Beberapa kelompok Anarko keluar dari tujuan utamanya, dan ada juga beberapa kelompok Anarko yang saat ini justru dimanfaatkan pihak tertentu untuk menciptakan kericuhan dan pengrusakan publik.

Temukan juga kami di Google News.