Jakarta – Menjelang aksi unjuk rasa besar-besaran yang akan digelar pada Selasa, 20 Mei 2025 di Jakarta, sejumlah pengemudi ojek online yang tergabung dalam Gerakan Aksi Serentak 10% 20/5 (GAS 10% 20/5) dan Aliansi Pengemudi Online Bersatu (APOB) menyampaikan seruan penting kepada publik.

Dalam konferensi pers yang digelar pada Minggu (18/5/2025), perwakilan GAS 10% 20/5 menegaskan bahwa aksi unjuk rasa ini adalah gerakan intelektual dan bermartabat, yang menolak segala bentuk provokasi dan aksi anarkis.

“Kami tegaskan bahwa unjuk rasa yang akan digelar pada 20 mei adalah gerakan intelektual yang menjungjung tinggi etika, adab dan sopan santun, maka dari itu kami menolak dengan tegas segala bentuk tindakan anarkis yang berpotensi menimbulkan gangguan keamanan, kenyamanan dan ketertiban masyarakat”, ujar salah seorang anggota GAS 10% dalam rekaman video yang diterima awak media.

Lebih lanjut, mereka menyampaikan bahwa GAS 10% 20/5 bukan sekadar aksi protes, melainkan gerakan perlawanan terhadap praktik bisnis aplikator yang dinilai semakin tidak berpihak kepada pengemudi. Pasalnya aplikator telah menjalankan kebijakan yang tamak dan serakah, merugikan ribuan mitra yang bekerja di lapangan.

GAS 10% juga menegaskan bahwa perjuangan ini adalah bentuk kesadaran kolektif pengemudi Indonesia dalam menuntut keadilan dan keseimbangan dalam hubungan kerja dengan perusahaan platform digital.

 

Aliansi GAS 10% 20/5 bersama APOB juga menyampaikan bahwa titik aksi unjuk rasa akan dipusatkan di Pintu Masuk Monas, seberang Patung Kuda, Jakarta Pusat. Massa aksi direncanakan akan datang dari berbagai kota, dan panitia menekankan pentingnya menjaga kondusivitas serta tidak terprovokasi oleh pihak-pihak yang ingin menunggangi aksi.

“Kami ingin menunjukkan bahwa pengemudi online bisa bersuara tanpa harus membuat kekacauan. Ini bukan demo marah, tapi demo bermartabat,” tegas perwakilan APOB.

Temukan juga kami di Google News.