JAKARTA – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) mengaku prihatin dengan kondisi rakyat Indonesia ditengah pandemi covid-19.
Makanya, Ketua Presidium JARI 98 Willy Prakarsa turun gunung melakukan aksi nyata ke masyarakat khususnya wilayah Tangsel. Kata dia, gerakan JARI 98 yang katanya sawer uang telah membuktikan bahwasanya kehidupan rakyat secara realita dilapangan jauh lebih memprihatinkan.
Apalagi, jelang Pilkada Serentak 2020, masyarakat masih dikelabui dan dimanfaatkan para politisi sebagai komoditas.
“Bohong besar jika Parpol pengusung katanya “Tanpa Mahar Politik”. Ini Indonesia bukannya di Film-Film India yang kerap dijadikan air mata rakyat menjadi mata air untuk mengais bancakan rezeki yang hasilnya untuk kepentingan kelompok dan pribadi,” ungkap Willy, hari ini.
Ia pun menyebut bahwa Pilkada serentak 09 Desember 2020 akan menjadi sejarah terburuk. Jauh lebih buruk dari penyakit jahanam covid-19.
Willy melanjutkan bahwa esensi gerakan politik JARI’98 secara global edukasinya adalah sekedar ingin pertanyakan dan membuktikan masihkah ada Manusia Pancasila (MAPAN) di Indonesia yang biasa di gembar-gemborkan kata ‘Pancasialisme’ untuk wujudkan sila ke-2: KEMANUSIAAN YANG ADIL dan BERADAB serta sila ke-5 : KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA.
“Sesuai isi dari cita-cita Proklamasi Kemerdekaan RI 17 Agustus 1945, secara pribadi saya memaklumi dan memaafkan buat orang yang laporkan saya ke Bawaslu. Katanya Willy Prakarsa kembali SAWER UANG di Ciater Rawamacek Serpong Tangerang Selatan,” ujarnya.
Sebab, katanya, kedangkalan keilmuan yang dimiliki si pelapor ke Bawaslu lantaran tidak memahami secara utuh dan itu bisa jadi sasaran empuk untuk dilaporkan balik.
“Namun saya demokratis dan saya anggap mereka lagi belajar berdemokrasi namun tetap acungi jempol dan beri apresiasi,” katanya lagi.
Menurutnya, niat JARI 98 hanya ingin memenangkan rakyat di momentum Pilkada serentak 2020 sebagai pemilik negeri, bukan negeri yang dikuasai oleh si mata jereng. Dia mengingatkan bahwa momentum Pilkada serentak di seluruh Indonesia, yang ingin JARI’98 perjuangkan adalah “Rakyat Indonesia” sebagai pemenangnya, bukan calon yang di usung oleh Parpol.
“Komitmen JARI’98 adalah menjadikan Pilkada serentak di seluruh Indonesia sebagai ajang turnamen, bukan ajang perebutan kekuasaan. Musuh kita sesungguhnya saat ini yang harus kita perangi bersama adalah Covid-19 dengan menerapkan 3 M,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan