Rimanews.id – Founder Media Sangkhalifah.co, Muhammad Makmun Rasyid menyampaikan bahwa ada beberapa fase yang digunakan oleh kelompok IM dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) dalam melakukan perekrutan.

“Di kampus-kampus irisan IM dan HTI, sangat terbaca (pola penjaringan) dengan menggunakan tiga fase, yakni fase pengenalan atau ajakan, fase pembinaan dan perekrutan serta pengkaderan, dan fase pelaksanaan. Cara ini telah digagas oleh Hasan Al-Banna,” kata Makmun dalam webinar dengan tema “Menjaga Pancasila dari Bahaya Propaganda Komunisme dan Khilafah” yang digelar oleh Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis Se-Indonesia, Sabtu (22/8/2020).

Narasi yang dibangun oleh kelompok bentukan Hasan Al Banna dan Taqiyuddin An-Nabhani ini akan memperkenalkan bagaimana negara Islam versi mereka.

“Pertemuan IM dan HTI juga pada konteks wacana Negara Islam selain teori hakimiyyah dan manhaj seperti yang digagas oleh Sayyid Qutb dan di HTI digagas oleh Taqiyuddin al-Nabhani,” jelasnya.

Dan pria yang juga merupakan ketua Yayasan Bina Bangsa ISNU tersebut akan melakukan narasi empatik kepada masyarakat Indonesia untuk bersimpati dengan negara-negara yang tengah terjajah dan berkonflik di Timur Tengah (Timteng). Dengan narasi empatik seperti penggalangan dana dan gerakan pembebasan ini, mereka selalu selipkan narasi pendirian negara Khilafah sebagai solusi untuk mengatasi persoalan yang ada.

“IM maupun Hizbut Tahrir yang ada di Indonesia kerap menyuarakan berupa ajakan untuk membantu negara-negara yang ditindas di luar Indonesia, seperti narasi-narasi membantu Palestina, soal Suriah, Libya dan lainnya. Salah satu yang jelas bahwa kelompok tarbiyah dan HTI memberikan simpatisan kepada pemberontak di Suriah adalah dengan simbol bendera yang dimilikinya,” sebutnya.

Terakhir, pria yang juga hafidz Quran tersebut mengatakan bahwa kelompok HTI dan IM akan selalu membungkus gerakan mereka dengan menyertakan narasi ketakutan kepada masyarakat tentang komunisme dan PKI di Indonesia.

“Membangkitkan narasi-narasi masa lalu dilakukan sembari membuat ketakutan di masyarakat tentang bahaya komunisme dan PKI. Ini dilakukan kelompok HTI agar gagasan khilafah tidak disentuh oleh pihak-pihak di luarnya,” ucapnya.

Padahal bagi Makmun, kedua ideologi itu baik komunis maupun Khilafah memiliki bahaya yang sama bagi eksistensi NKRI dan Pancasila.

“Tapi bagi saya, baik komunisme, PKI dan khilafah sama-sama terlarang dan berbahaya,” tutup Maksum.

Temukan juga kami di Google News.