JAKARTA – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) telah member izin datangnya TKA asal china masuk ke wilayahnya untuk masuk bekerja di perusahaan industry, Morosi, Kabupaten Konawe. Bersama DPRD, Pemprov sebelumnya menunda sementara kedatangan TKA karena Pandemi Covid 19.
Ali Mazi (Gubernur Sultra) menegaskan, pihaknya hanya menunda sementara kedatangan TKA karena bertepatan dengan bulan Ramadhan. Dan saat ini mereka telah di izinkan menginjakkan kaki di Sultra.
“Bulan ramadhan sudah selesai mereka sudah bisa datang dengan segala persyaratan yang sudah di penuhi dan tidak ada masalah,” ujar Ali Mazi, senin (15/6).
Tetapi kebijakan Pemprov telah menuai perdebatan di antara sekian banyak mahasiswa Sultra yang sedang melanjutkan pendidikan di ibukota Jakarta.
Arin Fahrul (Kabid Pemerhati Lingkungan Hima Sultra Jakarta) dalam keterangannya ia menegaskan bahwa pemprov harus mengarah pada kepentingan rakyat dan bukan pada sebagian orang saja, karena rakyat adalah pemegang kekuasaan tertinggi dalam demokrasi, olehnya itu kepentingan rakyat adalah prioritas utama.
“Pemprov Sultra tidak lagi menunjukkan konsistensinya dalam menuju cita citanya untuk mensejahterakan masyarakat, kami akan segera berkoodinasi dengan beberapa organisasi primordial kabupaten asal sultra yang ada di Jakarta untuk kemudian melaksanakan demonstrasi di halaman Istana Negara dan Kemnaker,” ujarnya, Senin (22/6)
Arin Fahrul mengaku bahwa pihaknya akan terus menolak kedatangan 500 TKA tersebut. Pasalnya, sangat banyak masyarakat yang resah dengan kebijakan Pemprov tersebut.
Tinggalkan Balasan