PALU – Penyampaian aspirasi yang dilakukan ratusan mahasiswa perguruan tinggi terkemuka di Sulawesi Tengah (Sulteng) di depan kantor DPRD di Jalan Dr. Sam Ratulangi Palu berakhir ricuh, Jumat (23/8/2024).

Penyampaian aspirasi untuk menolak revisi UU Pilkada, kawal putusan MK, awal mulanya berlangsung tertib walaupun jumlah masa terus bertambah.

Polresta Palu dibantu Polda Sulteng berusaha memberikan pelayanan dan pengamanan penyampaian aspirasi agar penyampaian pendapat dimuka umum berlangsung tertib.

Dalam perkembangannya situasi menjadi tidak terkendali, karena dari mahasiswa memaksa masuk untuk beraudiensi dengan para wakil rakyat dan menolak hanya perwakilan yang dapat masuk di Gedung DPRD Sulteng.

Upaya persuasifpun terus dilakukan Pihak Kepolisian agar unjuk rasa dilakukan secara tertib, tidak anarkis dan waspadai adanya provokasi.

Tetapi hal itu tidak diindahkan yang akhirnya terjadi kericuhan antara pengunjuk rasa dan aparat keamanan yang berjaga didepan Gedung DPRD Sulteng. Beberapa korban dilarikan ke Rumah Sakit (Rumkit) Bhayangkara.

Kapolda Sulteng Irjen Pol. Agus Nugroho menyayangkan kericuhan yang terjadi dan merasa prihatin, unjuk rasa yang semula dilaksanakan secara damai berakhir ricuh.

“Kami prihatin dengan adanya kericuhan ini, apabila semua pihak dapat menahan diri, kericuhan pasti tidak akan terjadi” ucap Kapolda Sulteng saat menjenguk para korban yang di rawat di rumah sakit Bhayangkara.

Kapolda juga menyampaikan rasa empati dan prihatin serta meminta pihak rumah sakit Bhayangkara untuk memberikan pelayanan perawatan yang terbaik

“Tolong berikan perawatan yang terbaik kepada semua korban yang ada di rumah sakit Bhayangkara,” ujarnya

Kapolda Sulteng juga berpesan agar pihak rumah sakit tidak melakukan pungutan sepersen pun kepada keluarga korban, semua ditanggung Polda Sulteng.

Sementara itu Kasubbid Penmas Bidhumas Polda Sulteng AKBP Sugeng Lestari yang juga ada di rumah sakit Bhayangkara menerangkan, ada 9 korban yang sempat dibawa di rumah sakit Bhayangkara.

“Mahasiswa ada 3 orang, masyarakat 2 orang dan Anggota Polri 4 orang,” jelas Kasubbid Penmas.

Ada 1 korban mahasiswa yang dirawat di ruang ICU, tetapi kondisinya tadi sudah mulai stabil. Sementara 2 lainnya setelah mendapatkan perawatan minta untuk dipulangkan dan menolak untuk dirawat inap.

“Dipastikan semua korban ditangani dengan baik oleh tim medis rumah sakit Bhayangkara, semoga semuanya dapat segera pulih dan kembali beraktifitas,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.