Jakarta – Organisasi para aktivis reformasi 1998 (PIJAR Indonesia) memberikan surat terbuka dan menuntut klarifikasi SewordTV dan Alifurrahman atas berita Menteri menampar Wakil Menteri apakah sebagai kebenaran data yang dapat divalidasi dengan kaidah jurnalistik.

“Kami meminta dalam waktu 2 x 24 jam untuk membuat terang berita yang telah tersebar demi menjaga kualitas demokrasi dan pemilu yang kualitatif,” tegas Sulaiman Haikal, hari ini.

Dia mengaku akan menempuh upaya hukum jika dalam tenggang waktu tersebut di atas, pihak SewordTV dan Alifurrahman tidak melakukan klarifikasi dan membuktikan yang bersangkutan sudah menyajikan berita sesuai kaidah jurnalistik.

“Apa yang di lakukan oleh SewordTV adalah bagian dari mendegradasikan sistem nilai yang mau kita bangun menuju demokrasi yang lebih kualitatif. Karena itu kami melihat bahwa berita yang ditayangkan dan diestafetkan terus menerus merupakan fitnah yang keji bahkan hoax sistematis untuk memframing Capres Prabowo Subianto,” jelasnya.

Dikatakannya, Pemilu 2024 sejatinya satu jembatan estafet kepemimpinan sekaligus juga siklus demokrasi yang berjalan baik tiap lima tahunan. Tentu demokrasi untuk memperkokoh konsensus politik paska demokrasi yang sudah di sepakati paska reformasi.

“Tentu saja kita harus semakin dewasa dalam melaksanakan Pilpres dengan mengedepankan kaidah-kaidah etika dan moral dan mengedepankan gagasan serta ide-ide para pemimpin,” katanya.

Dia berpesan bahwa pelajaran penting untuk bangsa ini dimana persatuan merupakan pemutlakkan utama dari sekedar kompetisi. Pihaknya yang pernah mengambil bagian dalam perjuangan menuju demokrasi hingga kini menjaga pentingnya nilai-nilai dimaksud.

“Karena itu sangat menyayangkan masih adanya tindakan-tindakan penyalahgunaan kebebasan untuk melakukan fitnah, pembunuhan karakter dan hoax yang di publikasikan dengan data-data rumour,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.