JAKARTA – Kontestasi Pilpres 2019 sudah selesai dan kita tau bahwa Presiden Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin akhirnya terpilih sebagai Presiden dan wakil presiden Indonesia periode 2019-2024 mengungguli Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
Presma Universitas Esa Unggul Executive Club Presma mengajak mahasiswa mengawal dan mendukung segala kebijakan dari Presiden RI terpilih untuk kesejahteraan masyarakat Indonesia.
“Kita harus mengapresiasi semua program yang bertujuan untuk kemajuan Indonesia. Kalau ada yang tidak berkenan dengan program pemerintah ya lakukan kritik dengan santun yang bertujuan membangun,” ungkap Sendi, hari ini.

Hal senada juga diutarakan Aktivis Millenial Ginka Febriyanti Br Ginting, yang juga Demisioner Ketua BEM FE Esa Unggul yang aktif dalam kegiatan pro pemerintah itu menjelaskan bahwa Kampus Esa Unggul telah mengadakan diskusi yang membahas tentang Lima Program Kerja Prioritas, Kabinet Indonesia Maju Jilid II, Kamis 21 November 2019.
Adapun hal yang dibahas adalah memberikan pesan dan saran agar pemerintah memberikan priotitas utama membenahi Sumber Daya Manusia (SDM). Fokusnya adalah membangun SDM pekerja keras, terampil, dan menguasai teknologi.
“Pemerintah akan mengoptimalkan kerja sama dengan industri demi membenahi kualitas SDM Indonesia,” kata Ginka.
Selanjutnya, tambah dia, prioritas kedua adalah melanjutkan pembangunan infrastruktur. Nantinya proyek infrastruktur akan menghubungkan kawasan produksi dengan distribusi dan tujuannya mendongkrak lapangan kerja baru.
“Serta mengakselerasi nilai tambah perekonomian rakyat,” kata dia.
Prioritas ketiga yaitu melanjutkan penyederhanaan regulasi. Sebelumnya, Jokowi mengajak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menerbitkan dua Undang-undang (UU) besar yakni UU Cipta Lapangan Kerja dan UU Pemberdayaan UMKM. Dalam hal ini, para Mahasiswa Esa Unggul mengapresiasi Polri dan TNI dalam mengamankan Pemilu, Pilpres 2019 hingga pelantikan Presiden dan wakil presiden periode 2019 -2024 Joko Widodo – KH Ma’ruf Amin sehingga masyarakat dapat menggunakan hak pilihnya dalam tahapan demokrasi di Indonesia.
Tinggalkan Balasan