JAKARTA – Program Penguatan Kompetensi Penceramah Agama oleh Kementerian Agama yang sebelumnya program sertifikasi Ulama atau Da’i, mendapat dukungan Lembaga Dakwah Nahdlatul Ulama (LDNU) Jawa Barat.
Menurut Wakil Divisi Dakwah & Pengkaderan LDNU Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Ustad H. Muhammad Faisal Penguatan Kompetensi Penceramah Agama saat ini dibutuhkan supaya tidak disusupi radikalisme.
Ia menilai, sertifikasi penceramah atau Dai juga memiliki pengetahuan nasionalisme dan ajaran yang diajarkan tidak bertentangan dengab Pancasila.
“Saat-saat ini banyak ulama atau dai mohon maaf sebelumnya kita lihat dulu profilnya dari mana, Pesantrennya dimana, ilmu belajar atau kuliahnya dari mana, Kok bisa itu berjihad mengatas namakan agama Islam,” ucap Faisal kepada Poskota di Jakarta Selatan Kamis (15/10).
Saat ini terjadi realita di lapangan, banyaknya penceramah atau Dai di tingkat kelurahan maupun Kecamatan, Kabupaten atau Kota maupun tingkat nasional berkualitas namun belum dikenal masyarakat.
“Pentingya yang membuat peraturan kompetensi ini Tentunya para ahli kita-kita seperti MUI, mereka yang menilai dari di tingkat kecamatan, Kabupaten, Ada juga para ahli ilmu yang benar-benar Alim yang ngasih nggak tahu juga kita background nya apa mengajarkan islam yang damai. Agama manapun mengajarkan kedamaian. Kompetensi dai itu jangan Muslim saja tetapi non muslim juga harus itu ada,” papar Faisal.
Ustad Faisal memilih mendukung kompetensi ulama tersebut supaya tidak ada pembodohan publik dan disusupi radikalisme.
“Kenapa saya pro karena saya pikir saja saya dari pengalaman saya berteman, saya bergaul bukan hanya bersama mesin saja, saya bergaul bersama non muslim banyak langsung bilang melihat sikap dan sifat saya kok Islam yang dibawa Pak Ustad indah, ya, enak ya kita itu nggak ada jarak-jarak maksudnya kayak gimana,” terangnya.
“Sepengetahuan teman-teman saya di lapangan Islam yang memang menakutkan radikal seperti itu. Berarti kan kembali lagi, bagaimana penyampaiannya berasa Islam paling benar, Islam menguasainya, Memang Islam agama benar, tapi kita bisa dengan akhlak menggunakannya tidak hanya dengan ucapan,” paparnya.
Tinggalkan Balasan