Bandung – Kelompok massa mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Kota Bandung untuk NKRI berunjuk rasa didepan Gedung Sate Kota Bandung, 9 September 2020.

Dalam aksinya, mereka menolak Deklarasi KAMI dan menuntut Polrestabes Bandung untuk mengusut tindakan kekerasan yang dilakukan oleh KAMI terhadap Aliansi Mahasiswa Pasundan dan Ikatan Cendekia Cipayung.

“Kami mengutuk keras tindakan kekerasan, pemukulan, pengerusakan, hinaan, cacian, makian, bullying, persekusi dan tindakan anarkisme lain yang dilakukan oleh siapapun termasuk oleh elemen KAMI Jabar,” tegas Koordinator aksi Muhammad Fajar.

Lebih lanjut, ia meminta agar seluruh elemen bangsa Indonesia dapat menghargai perbedaan karena
pada dasarnya yang dilakukan adalah demi kejayaan dan keberlangsungan NKRI.

“Kami menolak keberadaan KAMI Jabar yang ternyata tidak lebih sebagai organisasi preman yang tidak dapat menghargai perbedaan dan cenderung arogan dan anarkis,” jelasnya.

Selain itu, ia mendesak Polrestabes Bandung dan Polda Jabar memproses hukum pelaku pelaku kekerasan terhadap elemen mahasiswa oleh oknum massa KAMI Jabar, karena pada dasarmya negara ini adalah negara hukum setiap tindakan dan perbuatan yang dilakukan harus dapat dipertanggungjawabkan di depan hukum.

“Dan mendesak Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid 19 Jabar dan Kota Bandung untuk memberikan teguran keras kepada KAMI Jabar yang melakukan deklarasi di JI. Babakan Jeruk I No 6 Kota Bandung tanpa ijin dan rekomendasi pihak Kepolisian dan Gugus Tugas Covid-19,” sebutnya.

Selain itu, aksi anarkisme itu dinilai telah sangat mencederai demokrasi dan kebebasan berpendapat di muka umum yang notabene dilindungi oleh undang-undang. KAMI yang diklaim sebagai gerakan moral yang santun menurut Prof Din Syamsuddin dan Jenderal TNI Purn Gatot Nurmantyo ternyata tidak sesuai dengan apa yang diucapkan.

“Oknum masa KAMI yang terdiri dari beberapa ormas termasuk ormas Islam telah melakukan tindakan anarkis terhadap para mahasiswa yang melakukan aksi unjuk rasa dan penyampaian aspirasi di depan umum,” pungkasnya.

Selain berorasi, massa aksi juga membawa spanduk dan poster bertuliskan :
1. Kami Jabar Organisasi Santun Bohong Besar
2. Katanya Menyelamatkan Tapi menyesatkan
3. Aparat kepolisian segera mengusut tindakan anarkis yang di lakukan oknum massa koalisi Aksi Menyelamatkan Indonesia (Kami Jabar)
4. Indonesia tidak perlu Kami
5. Kami Pemecah Bangsa
6. Dunia Bukan Milik Kami

Temukan juga kami di Google News.