Jakarta – “Tujubelas Agustusan” atau peringatan HUT RI ke 75 di Sekolah Bakti Mulya 400 tahun ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Ada dua kegiatan yang membuat berbeda. Pertama adanya upacara HUT RI ke 75 yang dilaksanakan daring dan luring. Kedua adanya penerimaan rapot program foundation secara drive thru.
Upacara dilaksanakan Senin, 17 Agustus 2020 di depan degung SMP Bakti Mulya 400 mulai pukul 07.30 sampai dengan 08.30 WIB. Baru sekali dalam sejarah upacara HUT RI dilaksanakan secara daring (online) dan luring (langsung). Peserta upacara mengikuti upacara dari rumah melalui sarana online, sedangkan petugas upacara memandu upacara dari sekolah.
Petugas upacara terdiri para guru sekolah dan pimpinan sekolah Bakti Mulya 400. Mengingat Provinsi DKI Jakarta masih menerapkan transisi Pembatasan Sosial Bersakala Besar (PSBB) maka semua petugas menggunakan protokol kesehatan. Dengan demikian mereka menggunakan masker dan menjaga jarak satu dengan yang lain. Adapun peserta upacara di rumah terdiri dari guru, karyawan KB/TK, SD, SMP, SMA dan Pelaksna Harian. Selain itu juga semua siswa kelas 5-6 SD, 7-9 SMP dan 10-12 SMA. Jumlahnya tidak kurang dari 500 peserta.
Urutan upacara dipandu secara live dengan menggunakan kamera multiple view yang dikoneksikan dengan Zoom meeting dan You Tube Channel. Dengan demikian peserta dapat mengikuti urutan-urutan upacara dengan hikmat .
Untuk menyemarakkan suasana upacara tersebut, guru karyawan menggunakan seragam batik BM 400. Peserta upacara yang mengikuti secara online juga menampilkan background bertuliskan “DIRGAHAYU INDONESIA”.
Tampil sebagai pembina upacara Ketua Pelaksana Harian (KPH) Sekolah Bakti Mulya 400, Dr. Sutrisno Muslimin, M.Si. Dengan penuh semangat di awal sambutan Sutrisno Muslimin meneriakkan pekik “Allahu Akbar” dan “Merdeka”. Sutrisno Muslimin menyampaikan bahwa kemerdekaan Indonesia adalah perjuangan para pahlawan karena mereka memiliki kemampuan atau kompetensi untuk mengusir penjajah.
Dalam keadaan Bangsa Indonesia menghadapi pandemi Covid 19, justru kompetensi kita sedang mendapatkan tantangan. Cara menjawab tantangan tersebut sebagai seorang siswa adalah dengan tetap belajar secara online di rumah. Perjuangan para guru adalah mempersiapkan dan melakukan pembelajaran berkualitas dengan cara daring.
Dengan kondisi perjuangan ini, kita menjadi orang-orang yang berpikir dan berjiwa besar, pesan Sutrisno Muslimin: “Kalau kita ingin menjadi orang besar, maka harus mampu berpikir dan berjiwa besar. Hadapilah keadaan ini sebagai opportunity, sebagai peluang. Sehingga pada saat selesai Covid 19, kita akan lahir sebagai pemanang”
Pada upacara kali ini juga ada modifikasi sesuai keadaan. Misalnya, pada saat kegiatan inti upacara berupa penghormatan bendera merah putih. Peserta upacara di rumah berdiri sikap sempurna sepanjang kenaikan bendera yang diiringi lagu Indonesia Raya. Ada juga kegiatan yang berbeda, yaitu saat menyanyikan lagu wajib nasional: Hari Merdeka. Pada saat tersebut semua peserta mengikuti dengan melambaikan bendera merah putih ukuran kecil yang ditunjukkan di layar monitor masing-masing.
Pada akhir upacara, seperti halnya rangkaian upacara HUT RI yang berlangsung selama ini, yaitu tampilan siswa. Untuk kali ini semua tampilan sudah dipersiapkan dengan bentuk rekaman. Dari unit TK menampilkan puisi kemerdekaan oleh Khalfani Rifat. Unit SD menampilkan Hormat Bendera secara kolosal oleh kelas 4,5 dan 6 diiringi lagu Indosesia Raya. Unit SMP menampilkan dua persembahan yaitu Puisi Makna Kemerdekaan oleh Elora dan koreografi Indonesia Pusaka. Sedangkan Unit SMA menampilkan solo lagu Hari Merdeka oleh Registra.
Setelah upacara selesai kegiatan selanjutnya adalah penerimaan report program foundation. Program ini diperuntukkan siswa baru kelas 1 SD, 7 SMP dan 10 SMA. Program foundation bertujuan pembentukan karakter siswa, pengenalan cara belajar dan pembinaan dasar Agama Islam, Matematika dan Bahasa Ingris.
Pada momentum HUT RI tersebut orang tua dan siswa diundang hadir ke sekolah untuk menerima hasil belajar selama 1,5 bulan mulai bulan Juli 2020. Meskipun pembelajaran dilaksanakn secara daring (online) namun kegiatan belajar telah dilaksanakn secara optimal.
Siswa dan orang tua hadir ke sekolah secara terjadwal dengan sistem drive thru mulai pukul 09.00 WIB. Untuk menerapkan protolokol kesehatan, mereka datang bergiliran sesuai kelompok kecil sekotar 10 orang tiap 30 menit. Untuk siswa SMP kegiatan berlangsung di loby SMP Bakti Mulya 400. Sedangkan untuk siswa SMA kegiatan berlangsung di loby SMA Bakti Mulya 400.
Selain menerima hasil kegiatan belajar, siswa juga memperoleh jaket almamater dan foto diri untuk kartu pelajar. Secara simbolis kegiatan ini merupakan welcoming student untuk menjadi bagian dari civitas Sekolah Bakti Mulya 400.
Dengan alur yang terkontrol, rangkaian kegiatan “tujuhbelas agustusan” berlangsung tertib dan tetap menerapkan protocol kesehatan. Hasilnya, kegiatan tetap hikmat dan yang lebih penting agar makin kuat tertanam jiwa nasionalisme dan patriotisme kepada civitas academika Sekolah Bakti Mulya 400.
Tinggalkan Balasan