Jakarta – Menyambut hari kemerdekaan RI ke 75 tahun, Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) DKI Jakarta menggelar Gowes Sepeda Sehat Bareng Umat, Minggu (16/8) pagi.

Mengambil lokasi start dari Gedung Joeang 45, ratusan massa bersepeda yang menggunakan masker dan mengutamakan menjaga jarak saat bersepeda berasal dari berbagai simpul organisasi Islam di DKI.

Rombongan melewati sejumlah rute, yang berada di kawasan Menteng-Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta Pusat.

Dalam sambutannya, Ketua Pembina GPMI DKI Jakarta, Sutrisno Muslimin mengatakan kegiatan bersepeda sehat bareng umat memiliki tujuan yang mulia, yakni merajut persatuan dan kesatuan umat di seluruh Indonesia, khususnya di DKI Jakarta.

“Kita ingin mengingatkan, bahwa kota Jakarta merupakan bagian dari negara kesatuan Indonesia. Basisnya adalah kesatuan. Dengan kegiatan bersepeda umat ini, kita harapkan bisa merajut kesatuan diantara umat, sehingga bisa mengikis semua perbedaan-perbedaan yang ada di tengah masyarakat,” ujar pria yang akrab disapa Pak Dokter itu.

Disamping menjaga kesatuan dan persatuan, semangat bersepeda sehat yang dipelopori GPMI DKI, bertujuan mendukung program gubernur DKI Jakarta, menciptakan masyarakat yang sehat, di tengah pandemi covid 19 yang jumlah kasus positifnya masih landai.

“Jakarta sehat itu, tidak hanya secara fisik. Tapi juga sehat secara batin. Artinya kita harus bisa mengikis perbedaan-perbedaan itu. Mari kita rajut persatuan dan kebersamaan. Hal itu tentunya sesuai dengan misi besar GPMI, yakni gerakan persaudaraan. Maka dari itu, kita harus jaga persaudaraan itu, dan harus tetap diabadikan. Tidak boleh karena berbeda cara, lalu kita pertajam perbedaan itu,” bebernya.

Lebih lanjut, Sutrinso mengharapkan sesuai dengan tagline gubernur, maju kotanya bahagia warganya, kelompok masyarakat khususnya motor penggerak perjuangan di DKI, ikut andil dalam menjaga program pembangunan yang ada di ibukota.

“Perlu adanya komitmen bersama yang dilandasi dengan persaudaraan untuk menciptakan cita-cita gubernur. Karenanya kita harus mendukung seluruh program pembangunan di DKI,” paparnya.

Sementara itu, Ketua GPMI DKI Jakarta, Syarief Hidayatulloh mengungkapkan kegiatan sehat bersama umat yang dilakukan bersamaan dengan momentum 17 Agustus 2020 agar masyarakat mengingat yang dilakukan ulama yang berada di garda terdepan perjuangan dalam merebut kemerdekaan.

“Dengan kegiatan ini, kita ingin menyampaikan bahwa ulama akan terus berada pada garis terdepan menjaga persaudaraan umat. Jadi tidak hanya disaat merebut kemerdekaan. Melainkan dalam menjaga kemerdekaan yang sudah kita nikmati selama 75 tahun ini,” bebernya.

Syarief mengungkapkan, NKRI merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar-tawar. Hal itu pun menjadi tanggungjawab para ulama, habaib dan umaroh yang berada di tanah air. GPMI DKI pun, bersamaan dengan momentum kemerdekaan, mengerahkan seluruh kader DKI untuk berperan aktif dalam memeriahkan hari kemerdekaan.

“Harapan saya, semua umat bersatu. Jangan mau di adu domba atau pun dipecah belah. Semua umat agama yang ada di Jakarta harus bersatu, karena jika terpecah belah, negara kita akan runtuh,” ungkapnya.

Lebih lanjut, menyambut kemerdekaan 17 Agustus 2020, persatuan dan kesatuan anak bangsa perlu diperkokoh.

“Agar bangsa ini kuat dalam menghadapi tantangan jaman yang semakin berat di masa-masa mendatang,” ucapnya.

Terkait ketidakhadiran pejabat Pemda dalam acara bersepeda Sehat Bareng Umat, Syarief mengungkapkan dalam perayaan kemerdekaan seluruh elemen masyarakat bersatu berkontribusi memeriahkan hari kemerdekaan ke 75 tahun bangsa.

Temukan juga kami di Google News.