Kaltara – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tarakan, menggelar dialog terbuka bersama KPU Kaltara dengan Pusat Kajian Hukum dan Perundang-undangan, Selasa (28/7/2020). Selain mahasiswa yang ada di Tarakan, bagi mahasiswa yang ada di luar Kaltara juga bisa turut hadir melalui daring, di aplikasi zoom.
Ketua Panitia, Muhammad Adis menerangkan ada beberapa partisipasi pemuda dan mahasiswa yang harus digerakkan dalam Pilkada serentak ini. Salah satunya, melakukan pengawalan agar Pilkada berjalan dengan aman.
“Angka usia produktif dikuasai pemuda dan mahasiswa. Jadi, pemuda maupun mahasiswa bersama elemen masyarakat harus bekerja sama dengan pengelenggara dan pengawas pemilu,” tuturnya.
Terlebih lagi, Pilkada serentak tahun ini digelar dalam masa pandemi. Dalam hal ini, protokol kesehatan jadi tambahan agar pemuda dan mahasiswa juga turut membantu mengawasi, pencegahan penyebaran Covid-19.
Ia berharap, mahasiswa dan pemuda bisa memberikan perannya untuk pilkada damai di Kaltara. Dalam dialog ini, para peserta yang hadir juga melakukan deklarasi dalam rangka mensukseskan kontetasi polirik daerah. Dengan tetap mengedepankan nilai-nilai kebhinekaan dan Pancasila.
“Kami himbau kepada seluruh pihak untuk tidak menyebar hoax dan sara, yang dapat menjadi pemicu terjadinya konflik di Pilkada serentak 2020. Kami juga meminta seluruh elemen masyarakat dalam mensukseskan pilkada, di tengah adaptasi kebiasaan baru,” tegasnya.
Komisioner KPU Kaltara, Hariyadi Hamid menuturkan sebagai penyelenggara pihaknya memastikan pelaksanaan Pilkada akan menjunjung tinggi netralitas dan integritas. Hal ini agar mewujudkan pilkada serentak tahun 2020, dengan sehat, aman dan kondusif.
“Sebagai agen perubahan, mahasiswa bisa terlibat dalam proses tahapan. Jika dalam perjalanan tahapan ditemukan ada hal yang sangat urgent dan tidak sesuai, perlu dilakukan perubahan dan regulasi. Bisa memberikan rekomendasi, sekaligus kontrol sosial,” jelasnya
Tinggalkan Balasan