Jakarta – Menteri Sumber Daya Energi dan Mineral (ESDM), Bahlil Lahadalia memutuskan untuk melarang pengecer menjual gas melon berlalu mulai 1 Februari 2025. Alih-alih jadi solusi tepat, kebijakan tersebut kemudian menyebabkan dampak negatif terhadap masyarakat.
Begitu viral, puluhan warga antre beli gas elpiji 3 kg usai pemerintah melarang penjualan gas subsidi di warung eceran per tanggal 1 Februari 2025 seperti yang terlihat dalam rekaman video di media sosial.
“Tanda kiamat kecil dan munculnya dajjal adalah hilangnya gas melon dan antrean panjang yang memakan korban nyawa.” ungkap Direktur Eksekutif Studi Demokrasi Rakyat (SDR), Hari Purwanto dalam keterangan tertulisnya,hari ini.
Hari menegaskan kehadiran Dajjal dalam kabinet merah putih yang telah mengakibatkan hilangnya nyawa merupakan cara menunjukkan kekuasaannya tanpa berpikir nilai kemanusiaan.
“Tujuan munculnya dajjal dalam kabinet merah putib dengan dihilangkannya gas melon agar ada huru hara dan pertumpahan darah.” tuturnya.
“Bersiaplah dengan fitnah-fitnah yang mulai bermunculan dan inilah kiamat kecil yang dengan munculnya dajjal dalam kabinet dengan kekuasaannya rakyat dibiarkan antre demi gas melon dengan mempertaruhkan nyawa sampai harus mengalami sakaratul maut.” sentilnya.
Tinggalkan Balasan Batalkan balasan