Jakarta – Direktur Eksekutif Rumah Politik Indonesia Fernando Emas menilai Gerakan Coblos Semua (Gercos) itu adalah ajakan yang kurang pas.
“Saya anggap kurang pas, karena ketika ada gerakan ajakan melakukan coblos semua ini kan berarti menghilangkan hak pilihnya sebenarnya. Karena apa? secara konstitusi kan sudah diatur bahwa yang dianggap dihitung itu adalah yang mencoblos hanya satu pasangan calon,” tegas Fernando Emas, hari ini.
Menurutnya, jika nanti dicoblos semua maka dianggap tidak sah dan bisa merugikan serta harus dihindari.
“Jadi kalau pun pernah ada ajakan-ajakan itu di Jakarta, saya berharap pada kesempatan ini mari pikirkan ulang,” katanya.
Sebab, kata dia, suara dari masyarakat Jakarta itu sangat menentukan. Justru ketika memilih semua pasangan calon ini pada akhirnya merugikan masyarakat Jakarta. Karena satu suara itu sangat berarti.
“Sehingga mari kita lihat mana kira-kira dari pasangan-pasangan calon yang ada, kira-kira siapa yang terbaik kalaupun dianggap tidak baik, ya kira-kira yang baik dari yang tidak baik. supaya apa? supaya bisa menghasilkan pembangunan yang lebih baik kalau kita merusak suara dengan cara mencoblos semua. Akhirnya ya kita tidak ikut menentukan siapa yang akan memimpin daerah kita termasuk seperti Jakarta karena dengan kita tidak ikut menjadi tidak ikut ambil bagian dalam menentukan siapa yang akan menjadi pemimpin, maka sama aja kita itu ya seperti tidur di rumah, ngapain kita menggunakan hak suara tapi mencobros semua, bagus tidur di rumah aja daripada membuang-buang waktu mencoblos semua dan itu akhirnya sia-sia,” pungkasnya.
Tinggalkan Balasan