Tokoh Mahasiswa Papua , David Mandenas, berharap kasus rasialisme terhadap George Floyd di Amerika Serikat (AS) tidak dihubung-hubungkan dengan kasus Rasial yang pernah terjadi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya, Jawa Timur, beberapa waktu lalu.
“Saya berharap kasus Rasisme di Surabaya tidak dihubungkan dengan kasus yang menimpa George Floyd di USA, karena konteksnya berbeda dari aspek kepentingan politik, sosial budaya dan ekonomi di negara maju seperti USA dibandingkan dengan Indonesia yang sedang membangun bangsa kita bersama dari Sabang sampai Merauke,” ungkapnya dalam keterangan resmi yang diterima.
David Mandenas mengakui, jika menyimak konteks isu rasialisme secara global dari kejadian George Floyd, tentunya mengingatkan kita pada masalah Rasial yang terjadi terhadap mahasiswa Papua di Surabaya.

“Namun menurut saya, berbagai langkah penyelesaian masalah Rasisme secara strategis sudah dilakukan oleh Pemerintah Pusat, dan tentunya kita sadari pasti banyak masyarakat Papua terlebih khusus para mahasiswa belum tentu puas dengan langkah-langkah hukum yang sudah dilakukan terhadap pelaku rasialis,” ujarnya.
Akan tetapi, masih ada langkah hukum lanjutan jika menganggap putusan tersebut belum memuaskan, maka dilanjutkan ke tahapan selanjutnya atas dasar Putusan Pengadilan, sehingga benar-benar mendapatkan putusan hukum yang memuaskan masyarakat Papua.
Menurut David Mandenas, semua pihak harus yakin bahwa Indonesia adalah negara yang didirikan atas landasan yang baik untuk melindunggi seluruh suku bangsa dan kekayaan budaya yang dimiliki oleh setiap daerah.
Tinggalkan Balasan