Jakarta – Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin angkat bicara perihal Anak Abah Coblos tiga paslon di Pilkada Jakarta.

Ujang menilai aksi coblos tiga paslon mirip atau beda tipis dengan golput.

“Saya sih melihatnya coblos 3 paslon sama saja golput. Bedanya biasanya golput tidak datang ke TPS tapi ini datang ke TPS dan dicoblos semuanya, jatuhnya tidak sah,” tegas Ujang, hari ini.

Menurut Ujang, jika mengacu pada istilah ajakan golputnya Komisioner KPU Idham Kholik itu ada ancaman pidana. Ia kembali memastikan coblos semua paslon sama seperti golput.

“Ajakan golput bisa dipidana. Tapi kalau coblos semua mirip-mirip golput itu. Dalam konteks tersebut, saya melihat nggak bagus kampanye seperti itu,” kata dia.

Namun, ia memandang aksi Anak Abah itu sebagai bentuk kekecewaan pendukung Anies karena Anies tidak bisa berlayar di Pilkada Jakarta. Padahal incumbent, dan elektabilitas tinggi.

“Disukai masyarakat Jakarta tapi tidak didukung partai-partai. Dalam kondisi itu, coblos semuanya itu saya melihatnya bagian dari kekecewaan, sehingga 3 kandidat yang ada jangan dipilih. Sebelumnya kan menyerukan golput, lalu kampanye coblos semuanya,” sambungnya.

Dikatakannya, dengan membangun demokrasi yang sehat dan kuat maka harus memilih salah satu calon yang terbaik dari 3 paslon yang ada. Apakah dari programnya, atau lainnya.

“Saya melihat membangun demokrasi yang sehat dan kuat, ya kalau ada 3 calon ya pilih salah satunya. Pilih yang terbaik diantara yang terburuk. Pilih saja yang programnya lebih baik, personalitinya lebih bagus, pasti ada. Kalau kandidatnya yang lebih oke pasti ada dari 3 itu, masyarakat bisa pilih salah satunya,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.