TARAKAN- Di tengah seluruh warga Indonesia yang waspada terhadap penyebaran covid-19, masyarakat diharapkan juga tidak lengah terhadap kelompok terorisme yang mencoba memanfaatkan situas. Terutama situasi nasional yang tengah disibukkan wabah covid-19, aparat kemanan tidak boleh lengah. Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kaltara, Syamsi Sarman.
“Kita turut prihatin terhadap wabah covid-19 yang saat ini merebah di tengah masyarakat. Perlu diingat dalam kelengahan dan kesibukan kita, tidak menutup kemungkinan ada gerakan yang tersembunyi memanfaatkan keadaan ini,” katanya.
Diakuinya pria yang menjabat sebagai Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kaltara itu, bisa saja ancaman terorisme memanfaatkan situasi yang dialami bangsa Indonesia saat ini. Apalagi pada 22 Maret lalu, Detasemen Khusus 88 (Densus-88) Polri menangkap empat terduga teroris di Batang, Jawa Tengah. Kemudian, terhadap banyaknya masyarakat yang gencar menggunakan masker, kemungkinan akan kesulitan bagi aparat hukum untuk mendeteksi semua Daftar Pencarian Orang (DPO) para pelaku terorisme.
“Untuk itu kepada TNI-Polri agar tidak lengah juga dan senantiasa mewaspadai kondisi biar kita tidak kecolongan,” ungkapnya.
Tidak hanya TNI Polri, namun peran masyarakat juga sangat diperlukan untuk peduli terhadap situasi ini. Pihaknya berharap, apabila ada ada pendatang yang mencurigakan di lingkungannya, masyarakat segera berkoordinasi dengan TNI Polri. “Ini keadaan yang tidak mengenakkan. Jangan sampai dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang ingin menghancurkan bangsa ini,” tegasnya.
Sementara itu Ketua MUI Kota Tarakan, Muhammad Anas mengatakan, masyarakat juga harus meningkatkan kewaspadaan terhadap terorisme yang mencoba memanfaatkan keadaan terhadap kewaspadaan covid-19 ini. “Kita himbau masyarakat waspada juga terhadap hal ini, sambil mengikuti anjuran dari pemerintah untuk jangan kumpul-kumpul,” singkatnya.
Tinggalkan Balasan