Mantan Panglima TNI, Jenderal TNI (Purn) Andika Perkasa memiliki alasan untuk mendukung Calon Presiden Ganjar Pranowo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang. Wakil Ketua Tim Pemenangan Nasional Ganjar Presiden (TPNGP) itu mengaku sudah memutuskan untuk mendukung Mantan Gubernur Jawa tengah dua Periode itu jauh sebelum ia dipilih menjadi Wakil Ketua TPNGP.

“Saya kan sudah ditanya banyak orang, tetapi saya tahu selepas pensiun menjadi Panglima TNI, saya akan memvote untuk pertama kali. Jadi saya sudah memilih jauh-jauh hari (untuk mendukung Ganjar),” ucap Andika pada Selasa (17/10/2023).

Andika mengatakan, ketika ia pensiun dari TNI, ia akan berupaya semaksimal mungkin memilih calon pemimpin terbaik. Andika mengatakan, pilihannya terhadap Ganjar ipertimbangkan secara matang dan datang dari hatinya.

Sebelum diangkat menjadi Wakil ketua tim TPNGP, Andika menjabat Panglima TNI pada 2021 hingga 2022. Bagaimana sosoknya? Berikut kami rangkum profilnya.

Profil Andika Perkasa
Mempunyai nama lengkap Fransuskys Xaverius Emanuel Andika Perkasa, ia merupakan Panglima TNI ke-21 yang memangku jabatan sejak 17 November 2021. Lahir di Bandung, Jawa Barat pada 21 Desember 1964, ia merupakan anak dari pasangan Perwira Militer, yaitu Fransuskys Xaveriu Soenarto dan Udiati.

Andika akhirnya memutuskan untuk menempuh studi militernya di Akademi Angkatan Bersenjata atau Akabri (sekarang disebut Akademi Militer). Beliau lulus pada tahun 1987 dengan pangkat Perwira Infanteri pertama dan menjabat sebagai komandan peleton Grup 2/Korps Baret Hijau (Kopasus). Di tahun 1990, Andika ditugaskan untuk operasi militer di Timor Timur. Ia kemudian diutus untuk ikut operasi militer TNI di Aceh pada tahun 1994.

Andika menikah dengan Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati pada tahun 1992. Dari pernikahan tersebut, Andika dan Diah beruntung dikaruniai satu orang anak, Alexander Wiratama Akbar Perkasa.
Andika melanjutkan pendidikan militer di The Military College of Vermont, Norwich University, Amerika Serikat pada tahun 1999. Selanjutnya, dia mengikuti kuliah di National War College, National Defense University, Washington D.C, Amerika Serikat pada tahun 2003.

Setahun berikutnya, Andika melanjutkan studi di Harvard University, Massachusetts, Amerika Serikat. Kemudian, dia menjalani program doktoralnya di The Trachtenberg School of Public Policy and Public Administration, The George Washington University, Washington D.C.

Saat berada di Amerika Serikat untuk mengejar pendidikan, Andika menjabat sebagai Danyon 32 Grup 3/Sandha Kopassus. Di masa berdinas di Kopassus, Andika memimpin operasi penangkapan terduga pemimpin Al Qaeda, Oma Al Faruq, di Bogor pada tahun 2002.

Pada tahun 2013, Andika naik pangkat menjadi brigadir jenderal (brigjen) dan diamanahkan sebagai Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat. Selanjutnya, pada tanggal 22 Mei 2016, dia diangkat sebagai Panglima Kodam XII Tanjung Pura. Karier militernya sangat cemerlang, dan ini membuatnya dipercayakan sebagai Komandan Kodiklat TNI pada tanggal 5 Januari 2018.

Enam bulan kemudian, Andika menduduki posisi prestisius sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) dari tanggal 23 Juli 2018 hingga 22 November 2018. Pada tanggal 22 November 2018, Andika diangkat sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD). Selanjutnya, pada tanggal 17 November 2021, Presiden Joko Widodo melantik Andika sebagai Panglima TNI ke-21.

Saat menjabat sebagai Panglima TNI, Andika melakukan berbagai perubahan, termasuk penghapusan persyaratan tes keperawanan bagi calon Komando Wanita Angkatan Darat (Kowad) dan calon istri prajurit. Selain itu, dia mengurangi tinggi badan yang diperlukan untuk masuk Akademi Militer (Akmil) baik bagi pria maupun wanita.

Temukan juga kami di Google News.