Jakarta – Keputusan Pemerintah Indonesia mengambil alih saham mayoritas Freeport melalui Mining Industry Indonesia (MIND ID) memang patut diapresiasi. Pasalnya, saat ini PT Freeport Indonesia (PTFI) telah memberikan kontribusi besar untuk negara.

Menurut Kepala Divisi Institutional Relations MIND ID, Niko Chandra, sejak tahun 1992 atau semenjak kontrak karya kedua disepakati hingga 2021 lalu, kontribusi PTFI secara langsung terhadap Indonesia dilaporkan mencapai 23 miliar USD atau setara dengan Rp 330,18 triliun.

Kontribusi tersebut tak lepas dari kinerja yang baik dari PTFI. Dari laporan Freeport McMorran dalam rilis laporan keuangan kuartal II-2022 baru-baru ini, tambang Grasberg menjadi juara dalam hal penjualan tembaga.

“Penjualan tembaga dari Indonesia mencapai 410 juta metrik pon, sedangkan penjualan emas dari tambang Indonesia sebanyak 474 ribu troy ons atau setara dengan 14.743 kilogram,” kata Niko.

Ia melanjutkan PTFI juga penyumbang inisiatif transisi energi sesuai dengan semangat Presiden Joko Widodo. Hal ini ditandai dengan dipercepatnya proses pembangunan smelter tembaga baru. Sebut saja Smelter Greenfield dengan kapasitas produksi 1,7 juta ton per tahun, PT Smelting Gresik dengan kapasitas 1,2 juta ton per tahun, dan pengelolaan logam mulia, merupakan komitmen PTFI dalam inisiatif transisi energi.

Smelter Greenfield didesain menjadi flash-smelter tembaga terbesar di dunia, PT Smelting Gresik ditujukan untuk mengolah konsetrat tembaga, dan pengolahan logam mulia diposisikan untuk mengolah emas dan perak.

“Mengutip International Copper Asociation (ICA), lebih dari 65 persen dari pengguna tembaga dunia dipakai di aplikasi terkait kelistrikan. Tak sampai di situ, bila dibandingkan dengan mobil konvensional, penggunaan tembaga juga melonjak empat kali lipat di mobil listrik,” tutup Niko.

Temukan juga kami di Google News.