JAKARTA – Jaringan Muda Muslim Jayakarta (JMMJ) menilai konferensi pers yang dipertontonkan oleh oknum pimpinan dan pegawai KPK pada sore hari ini, Rabu, 11 September 2019, merupakan hal yang sangat memalukan dan sangat memaksakan diri.
“Konferensi pers yang disampaikan oleh Saut Situmorang dan pegawai KPK ini sangat memalukan sekali, jijik saya. Diperagakan oleh orang-orang yang seharusnya memahami peraturan perundang-undangan,” tegas Ketua JMMJ Ahmad Latupono, hari ini.
Menurut Ahmad, ada masalah sangat mendasar apa yang disampaikan oleh oknum pimpinan KPK kali ini yang secara kasat mata menaruh kebencian tingkat dewa. Membabi buta menyerang Firli disaat fit and proper tes para Capim KPK di DPR RI.
“Sangat tendisius sekali serangannya, membabi buta kebencian yang tak terhingga. Ingat, manusia dilahirkan ke Bumi untuk saling kenal mengenal dan menjadi mahluk sosial menjaga hubungan baik antar sesama. Jika pertemuan itu untuk menjaga hubungan baik dan menjaga silaturahmi apakah itu juga dianggap pelanggaran kode etik. Ini ada yang salah di otaknya para oknum pimpinan KPK,” sebutnya.
“Mereka kerap berprasangka buruk, sehingga tidak percaya antar satu dengan yang lain. Bagaimana situasi pekerjaan bisa sehat, jika suudzon aja,” sindir Ahmad lagi.
Dikatakannya, konferensi pers yang dilakukan oleh oknum pimpinan dan oknum pegawai KPK tersebut, tidak serta merta bisa diartikan sebagai sikap KPK secara kelembagaan. Karena keputusan untuk melakukan konferensi pers tersebut tidak diputuskan secara kolektif koligeal oleh kelima pimpinan, maka pengumuman pers tersebut mencerminkan sikap personal atau kelompok dan bukan merupakan sikap KPK secara kelembagaan.
“Secara jelas disebutkan dalam konferensi pers, bahwa pemeriksaan internal yang dilakukan oleh pengawas internal KPK tersebut, belum memiliki kekuatan hukum yang bersifat tetap, artinya belum ada keputusan yang memutuskan bahwa kejadian tersebut sebagai sebuah pelanggaran etik. Mereka sengaja mencari musuh bukan mencari teman, membuat situasi gaduh untuk menyudutkan salah satu Capim KPK,” sesalnya.
Masih kata Ahmad, apa yang dipertontonkan oknum pimpinan dan pegawai KPK itu adalah upaya brutal untuk menjegal Firli menjadi pimpinan KPK. Menghalalkan segala cara, dan mirip saat BG hendak menjabat sebagai Kapolri dijegal dengan cara-cara yang tidak lazim.
“Orang-orang dan gerbongnya di KPK ini harus dicuci bersih pakek By Clean bila perlu. Otaknya da ruwet, mikirnya da suudzon,” ucapnya.
Ahmad pun memprediksi ada hal yang tidak beres dengan apa yang terjadi di dalam tubuh KPK. “Ada yang kebakaran jenggot, permainan busuk KPK juga bakal terendus ke ruang publik,” tukasnya.
Tinggalkan Balasan