JAKARTA – Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) sarankan Erick Tohir mundur dari jabatannya sebagai Menteri BUMN. Pasalnya Erick Tohir dinilai tidak dewasa dalam iklim demokrasi di Negara Indonesia.

Hal itu disampaikan oleh Ahmad Latupono selaku Ketua Umum Pengurus Besar – Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) dalam keterangan tertulisnya pada Senin, 28/9/2020.

Ahmad menyampaikan kekecewaannya terhadap Menteri BUMN tersebut yang memiliki sikap anti kritik dan terkesan mengedepankan sikap arogan dalam menyikapi setiap kritik yang muncul dari publik.

“Harusnya Pak Erick dewasa menyikapi kritik yang lahir dari publik, negara kita kan beriklim demokrasi, jadi jangan terlalu baper menghadapi situasi seperti ini,” kata Ahmad.

Sebelumnya, telah terjadi aksi demonstrasi di Gedung Kementerian BUMN yang dilakukan oleh sekelompok orang dengan memasang spanduk bertuliskan Menteri Erick Gagal, yang kemudian berbuntut pada pelaporan dari pendukung Erick Tohir kepada pihak Kepolisian pada tanggal 24/9/2020 lalu.

Ahmad pun kembali menyayangkan atas perlakuan para pendukung Erick Tohir yang melakukan pengerusakan terhadap baliho dan atribut-atribut aksi pada waktu itu. Ahmad menilai sikap Menteri BUMN tersebut seakan melakukan pembiaran terhadap pelaporan tersebut yang tentunya akan menyulut benturan antar satu sama lain.

“Harusnya jangan seperti itu, biarkan saja para peserta aksi menyampaikan aspirasinya. Ini yang sangat saya khawatirkan, terjadi benturan sesama rakyat, dan Pak Erick menyaksikan itu, harusnya Pak Menteri bersikap, bukan malah seakan menyulut pendukungnya untuk melakukan pelaporan,” sambung Ahmad.

Pemuda asal Maluku tersebut menekankan kepada Erick Tohir dan kepada siapa saja yang berstatus sebagai pejabat negara untuk lebih rileks dan dewasa dalam menghadapi kritik dan aspirasi yang muncul dan lahir dari publik. Ahmad kembali menegaskan, atas insiden pelaporan tersebut dan menyarankan kepada Erick Tohir untuk bersikap ksatria mundur dari jabatannya jika dirasa risih dan gerah terhadap kritik.

“Jika dirasa risih dan gerah terhadap kritik lebih baik mundur saja. Dan kepada siapa saja yang berstatus sebagai pejabat negara, lebih dewasa dalam menghadapi kritik, karena memang begitu iklim demokrasi kita,” pungkasnya.

Temukan juga kami di Google News.