Solo – Capres-Cawapres nomor urut 03 Ganjar-Mahfud mengakhiri masa kampanye Pilpres 2024 dengan menggelar Hajatan Rakyat Solo, Grebeg, Ruwatan hingga Kirab Warisan Budaya di Benteng Vastenburg di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (10/2/2024).

“Ini saya persiapan berangkat kampanye terakhir di dua titik, Solo dan Semarang, semoga semuanya lancar,” kata Mahfud saat bersiap mengikuti rangkaian Hajatan Rakyat di Solo, Sabtu (10/2/2024) pagi.

Setelah massa kampanye, Mahfud mengimbau kepada rakyat Indonesia untuk saling menghormati di masa tenang. Masa tenang hendaknya dipakai oleh seluruh pihak untuk berkontemplasi.

“Masa tenang, masa berkontemplasi untuk mementukan pilihan yang terbaik. Bukan berdasarkan emosi dan promosi yang banyak dilebih-lebihkan,” imbau Mahfud.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini berharap, tak ada provokasi dan gangguan di masa tenang.

“Minggu tenang, tidak boleh seorang pun boleh saling mengganggu. Silakan kontemplasi, lalu rakyat masing-masing menentukan pilihannya bagi masa depan Indonesia. Saya berharap rakyat tenang memilih berdasarkan hati nurani,” pesan Mahfud yang didampingi istri dan keluarganya ini.

Usai rangkaian kampanye pamungkas, Mahfud berencana akan umroh dan kembali sebelum 14 Februari saat masa pencoblosan.

‘Saya umroh habis ini. Saya biasa, jadi tak ada doa khusus. Minta doa umum saja. Minta perlindungan Allah, minta restu, shalawat ke Nabi Muhammad,” akunya.

Hajatan Rakyat Solo, Grebeg, Ruwatan dimulai senam Zumba, diiringi lagu Sat Set Tas Tes, pada pukul 06.30 WIB, dilanjutkan atraksi Parade Reog, Barongsai, Liong, Lembu Suro hingga Pagelaran Wayang Orang yang sarat budaya Jawa.

Kegiatan pendukung Hajatan Rakyat Akbar ini diselenggarakan di 14 titik di berbagai penjuru Kota Solo, mengusung tema Pundak Harapan Rakyat, Hajatan Rakyat.

Diketahui, duet Ganjar-Mahfud mengakhiri masa kampanye Pilpres 2024 dengan menggelar Hajatan Rakyat di Kota Solo dan Kota Semarang di Provinsi Jawa Tengah.

Salah satu rangkaian kegiatan Hajatan Rakyat yang menarik adalah meruwat Balai Kota Surakarta sebagai simbol kekuasaan saat ini. Acara ruwatan ini dimaksudkan sebagai simbol cinta rakyat Solo Raya kepada pemimpinnya, revolusi cinta dilakukan agar segala keburukan, serta gangguan di pusat kekuasaan kembali mendapatkan keselamatan, kewarasan, dan ketenteraman.

Kirab juga menjadi bagian penting dalam acara ini, dengan menggelar berbagai pertunjukan yang meriah, dimulai dari Jalan Ngarsopuro menuju Benteng Vastenburg. Kegiatan Hajatan Rakyat, Bukan Pesta Konglomerat akan dimeriahkan sejumlah seniman, musisi, penyanyi, dan selebritas lokal dan nasional, di antaranya Butet Kartaredjasa, NDX AKA, Rara Lida, Lala Widhy, Mala Agatha, Vega, dan masih banyak lagi lainnya.

Temukan juga kami di Google News.