Jakarta – Video-video untuk menciptakan ketakutan dan kerasahan di tengah masyarakat nampaknya dimanfaatkan oleh sekelompok berkepentingan.
Usai video hoax Bahar Smith dinarasikan akan persiapan aksi 10 Agustus 2023 kepung Istana “people power”, kini muncul lagi video yang meresahkan dengan memproduksi ulang video lama yang sengaja di sebarluaskan di group WhatsApp (WAG).
Dalam video yang disebarluaskan tersebut, digiring narasi provokatif mendeskreditkan aparat telah melakukan penusukan terhadap aksi demo di Jakarta.

Hal ini dimaksudkan untuk memprovokasi masyarakat maupun para pendemo guna menciptakan kegaduhan ditengah aksi people power 10 Agustus.
Adapun narasi dalam kutipan di video yang disebarluaskan sebagai berikut :
“Aksi demo di tusuk sama aparat di jalan Daan mogot di Jakarta Barat pada hari ini pukul 9.00 wib. Aksi demo ini berasal dri tangsel yg akan melaksanakan aksi orasi nya di jakarta”.
Berdasarkan penelusuran di media, bahwa fakta dari kejadian tersebut adalah kejadian lama pada tahun 2018 di Desa Waai Kecamatan Salahutu Kab. Maluku Tengah.
Kejadiannya adalah Pratu ML, oknum anggota Satgas Yonif Riader 515 yang menikam Dekris Bakarbessy, warga Desa Waai, Kecamatan Salahutu, Kabupaten Maluku Tengah, di bagian kepala, ikut dikeroyok warga hingga pingsan, Selasa (1/5/2018).
Kepala Penerangan Kodam XVI Pattimura Kolonel Arm Sarkistan Sihaloho menjelaskan, insiden itu terjadi saat Pratu ML dan seorang rekannya, Praka K, selesai bertugas mengamankan pesta di Desa Waai.
Saat hendak pulang ke pos mereka sekitar pukul 3.00 Wit, kedua prajurit TNI ini melihat masih ada sejumlah warga yang berkerumun di pertigaan jalan di desa itu.
Keduanya kemudian meminta warga untuk segera kembali ke rumah masing-masing. Namun, ternyata ada warga yang melawan hingga terjadilah cekcok mulut.
“Ada masyarakat yang memegang batu kemudian mengejar Pratu ML, ada juga yang melempari pakai batu. Pada saat itu Pratu ML yang terdesak kemudian melakukan pembelaan dangan mencabut sangkur dan menikam salah satu masyarakat, Dekris Bakarbesy ,” ungkap Sihaloho, Selasa (1/5/2018).
Sihaloho mengatakan, Pratu ML saat itu dikejar sekitar enam orang. Mereka kemudian menghajar Pratu ML hingga pingsan di lokasi kejadian.
“Pratu ML dipukul dengan menggunakan batu oleh warga yang lain hingga mengakibatkan dia pingsan,” kata Sihaloho.
Menurut Sihaloho, sekira pukul 04.00 WIT, Danpos Satgas Yonif Raider 515 yang ada di desa itu, Serma Hariyono, bersama lima orang anak buahnya lalu mendatangi lokasi kejadian.
Mereka berusaha menenangkan situasi serta mengevakuasi Pratu ML. Pratu ML kemudian dibawa ke ICU RST dr Latumeten. Sampai saat ini, Pratu ML masih mendapat perawatan di rumah sakit tersebut. Sihaloho menjelaskan, masalah tersebut kini telah ditangani oleh Pomdam XVI/Pattimura untuk dilakukan proses hukum.
“Kasusnya sementara dalam tahap penyidikan. Sementara untuk pelaku akan ditindaklanjuti setelah kondisinya membaik,” katanya.
Dia juga mengatakan, saat ini sangkur yang menancap di kepala korban penikaman sudah berhasil diangkat oleh tim medis di RSUD dr Haulussy Ambon.
“Korban Dekris Bakarbessy saat ini sudah selesai dioperasi. Enam anggota Kodam juga telah melaksanakan transfusi darah untuk disumbangkan kepada korban,” katanya.
Tinggalkan Balasan