JAKARTA – Kegiatan bertajuk ‘Pentas Seni Budaya Papua dan Betawi’ digelar Forum Komunikasi Masyarakat Papua dan Papua Barat (FKMPP) di Mess Cenderawasih I, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (7/12/2019). Acara ini diselenggarakan sebagai wadah silaturahmi dan upaya menjaga kerukunan masyarakat Papua dan Betawi, terutama di kawasan Tanah Abang.

“Tujuannya adalah membangun silaturahmi yang erat dengan saudara-saudara kami masyarakat Betawi yang ada di Tanah Abang. Kami pun menyadari kami tinggal di tengah-tengah masyarakat Betawi sudah sekian puluh tahun,” ujar Ketua FKMPP Benny Marthen Maran di sela acara.

Menurut Benny, hubungan masyarakat Papua maupun Papua Barat dengan warga Betawi, kian mesra. Hal ini tidak terlepas dari jalinan komunikasi dan silaturahmi yang rutin, termasuk melalui pentas seni dan budaya yang mereka gelar.

Ia berharap hubungan yang harmonis ini bisa menjadi contoh bagi masyarakat Papua dan Papua Barat lainnya di seluruh penjuru Tanah Air.

“Jadi kami buat acara ini paling tidak menjadi contoh saudara-saudara masyarakat Papua yang ada di mana saja. Ketika kita ada di wilayah mana, kita harus berbaur bangun silaturahmi agar kita bisa diterima,” tuturnya.

“Yang paling penting adalah kebhinekaan kita jaga. Kebhinekaan itu lah yang menjadi kekuatan bangsa kita dalam bingkai NKRI,” imbuh Benny.

Ketua Badan Musyawarah (Bamus) Papua dan Papua Barat, Willem Frans Ansanay, berharap generasi muda ke depan bukan hanya merasa menjadi orang Papua dan Papua Barat. Tapi juga menjadi bagian masyarakat tempatnya merantau.

“Jadi kegiatan silaturahmi dan komunikasi ini perlu dilestarikan. Kemudian generasi ke depannya, selain merasa menjadi orang Papua, dia juga harus menjadi orang Betawi. Sementara orang Betawi, merasa orang Papua dulurnya, saudaranya,” tuturnya.

Pihaknya pun mengajak masyarakat Papua, Papua Barat, Betawi dan lainnya, memerangi intoleransi, radikalisme dan separatisme di Indonesia.

“Kita mendukung kebijakan gubernur, kapolda dan pangdam, sehingga akhirnya Jakarta menjadi tempat yang aman,” kata dia.

Sementara, tokoh masyarakat Betawi Tanah Abang, Agus, menyampaikan rasa terima kasih atas digelarnya acara. Sebab melalui kegiatan tersebut, hubungan masyarakat Betawi dengan Papua di Tanah Abang menjadi semakin membaik.

Ia berpandangan, sebaiknya setelah ini tidak ada lagi dikotomi antara masyarakat Papua dan Betawi di wilayah itu. Sebab orang Papua, menurutnya juga merupakan orang Tanah Abang.

“Pesan dan salam anak Betawi di wilayah Tanah Abang. Kita satukan masyarakat Papua dan Betawi Tanah Abang,” ujar Agus.

“Bagi kita anak Papua adalah anak Tanah Abang. Kita bersatu, tidak ada lagi keributan yang merusak kondusifitas di Tanah Abang,” sambungnya.

Adapun Camat Tanah Abang mengaku bangga dengan Pentas Seni Budaya Papua dan Betawi. Pihaknya pun merasa terbantu dalam menjalankan tugas menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah itu.

“Saya bangga sekali atas kegiatan sore hari ini. Saya merasa sangat terbantu, belum tentu bisa melaksanakan kegiatan seperti ini,” tandasnya.

Kegiatan yang dihadiri ratusan orang ini menampilkan kesenian palang pintu, tari-tarian dari Betawi serta Papua, hingga menari dan bernyanyi bersama. Acara dimeriahkan artis atau musisi asal Papua seperti Michael Herman Jakarimilena (Michael Idol), Joan Chaterina (Joan Idol), Papua Orginal, Lala Suwages dan lainnya. Dalam kesempatan itu juga digelar doa dan makan bersama.

Temukan juga kami di Google News.